Post


BANDARLAMPUNG — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal secara resmi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung di Aula Grand Anugerah Hotel, Bandarlampung, Rabu (26/11/2025).

Muswil ini menjadi forum strategis untuk memilih 13 formatur, mulai dari ketua, sekretaris, bendahara, hingga jajaran bidang yang akan menggerakkan organisasi dalam periode selanjutnya.

Sekretaris Jenderal Fokal IMM Yusuf Warsim menegaskan bahwa Muswil adalah ruang evaluasi, konsolidasi, dan penataan langkah organisasi. Ia mengapresiasi panitia, peserta, serta jajaran pemerintah daerah yang hadir.

“Muswil ini momentum untuk mempertanggungjawabkan kinerja, merumuskan strategi baru, dan memilih kepemimpinan yang sah sesuai tradisi kita,” ujarnya.

Yusuf juga memastikan ketersediaan kader yang kuat di Lampung. “Lampung memiliki stok kader yang kuat. Tinggal bagaimana prosesnya berjalan dengan adab, prosedur, dan kebijaksanaan sesuai AD/ART,” tegasnya.

Ia mengingatkan komitmen Fokal IMM yang diteguhkan dalam Lakornas Juli 2025 untuk mendukung agenda nasional Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran menuju Indonesia Terang 2045, termasuk peningkatan kualitas SDM, penegakan hukum, serta pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan judi online.

Dalam sambutannya, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal berharap Muswil berjalan khidmat, memperkuat silaturahmi, dan menghasilkan keputusan yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.

Gubernur menilai kaderisasi di Muhammadiyah—melalui IPM, IMM, Aisyiyah, dan jaringan lainnya—telah melahirkan SDM berkarakter kuat, bermoral, dan memiliki kompetensi kepemimpinan. Ia menyebut karakter kini menjadi indikator utama kualitas manusia di tengah dinamika global.

Rahmat mengaitkan hal tersebut dengan tiga misi pembangunan Provinsi Lampung: peningkatan ekonomi, peningkatan kualitas SDM, serta pembangunan kehidupan masyarakat yang adil, beradab, dan berkelanjutan. Ia menegaskan misi ketiga mustahil tercapai tanpa proses kaderisasi dan pembentukan karakter seperti yang dilakukan Muhammadiyah.

Ia juga mengajak IMM dan seluruh jaringan Muhammadiyah untuk terus menjadi teladan, bersikap terbuka, inklusif, dan siap berkolaborasi lintas kelompok.

Lebih jauh, Gubernur meminta dukungan Muhammadiyah dalam memberikan ruh moral dan spiritual bagi berbagai program pembangunan daerah—baik di bidang ekonomi, pendidikan, pangan, maupun sosial. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, penting agar pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan fisik tetapi juga peningkatan kualitas manusia.

Di akhir sambutannya, Gubernur Rahmat secara resmi membuka Muswil ke-4 Fokal IMM Lampung, ditandai ketukan palu oleh pimpinan sidang.

Dengan terselenggaranya Muswil ini, Fokal IMM Lampung diharapkan mampu melahirkan kepemimpinan yang solid, progresif, dan selaras dengan agenda pembangunan Provinsi Lampung. Forum ini juga menjadi ruang konsolidasi bagi para alumni IMM untuk terus memberi kontribusi nyata bagi kemajuan daerah. (Adpim)