Jadikan RSUDAM Sahabat Masyarakat Menuju Lampung Sehat, Gubernur Arinal Djunaidi Resmikan Gedung Pelayanan Eksekutif dan Sejumlah Fasilitas Kesehatan

BANDARLAMPUNG ---- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meresmikan Gedung Pelayanan Eksekutif dan sejumlah fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Jumat (25/11/2022).

Sejumlah fasilitas kesehatan tersebut diantaranya Gedung Perawatan Non Bedah, Gedung Melati (perawatan pasien paru-paru), Gedung Bougenville atau Stroke Unit (pelayanan neurologi) dan Gedung Uro-Nefrologi.

Arinal mengatakan ini merupakan bentuk komitmen untuk mewujudkan RSUDAM sebagai Sahabat Masyarakat Menuju Lampung Sehat.

Menurutnya, RSUDAM terus berbenah menjadi rumah sakit yang nyaman dan benar-benar menjadi harapan serta kebanggaan masyarakat.

"Perhatian dan konsentrasi saya kepada RSUDAM ini belum selesai. Kita akan jadikan rumah sakit yang benar-benar menjadi harapan masyarakat," ujar Arinal.

Arinal menjelaskan RSUDAM harus tulus dan ikhlas memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien apa pun latar belakangnya.

"Saya ingin rumah sakit ini ketika rakyat membutuhkan pertolongan, RSUDAM bisa hadir untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Ini bukti nyatakan bersama," katanya.

Ia menuturkan RSUDAM harus menjadi rumah sakit yang menyenangkan, sehingga pasien yang datang merasa berada dirumah yang nyaman dan sehat kembali.

"Jangan sampai ada rasa takut para pasien karena penyakitnya tetapi ketika datang dia nyaman, senang dan merasa sehat. Ini yang harus kita ciptakan, sehingga masyarakat yang datang dengan penyakit apa pun, dia berfikir masuk RSUDAM dia sembuh," ujarnya.

Ia menyebutkan jadikan pelayanan kepada masyarakat ini sebagai amal ibadah dan kebanggaan tersendiri karena berhasil memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

"Jadikan ini amal ibadah untuk para dokter, perawat dan tenaga lainnya di RSUDAM. Kalau pelayanannya bagus, masyarakat akan datang dan akan dikenang oleh para pasien karena telah dilayani dengan baik. Ini harus kita ditanamkan," katanya.

Arinal mengatakan pembenahan secara besar-besaran ini merupakan kebijakan strategis dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

"Harapannya RSUDAM menjadi rujukan akhir dari berbagai penyakit dan tidak perlu dirujuk ke RS di luar Provinsi Lampung. Karena RSUDAM ini sama dengan rumah sakit ternama lainnya di Indonesia," katanya.

Peresmian Gedung Pelayanan Eksekutif dan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya di RSUDAM ini juga dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022 bertajuk "Bangkit lndonesiaku, Sehat Negeriku".

Pada kegiatan ini juga dilaksanakan Abdul Moeloek Hospital Expo.

Sementara itu, Direktur RSUDAM Lukman Pura mengatakan Gedung Pelayanan Eksekutif yang dilakukan revitalisasi ini, akan memberikan pelayanan untuk rawat jalan, rawat inap dan medical check up.

"Sebagaimana arahan Bapak Gubernur untuk dapat menyatukan pelayanan rawat jalan dalam satu tempat, perlahan kami wujudkan," ujar Lukman.

Lukman menyebutkan tidak kurang 40 sampai 50 keahlian akan menyatu di lantai satu gedung tersebut.

"Yang memudahkan semua pengguna pelayanan khususnya yang membutuhkan pelayanan medis untuk dapat meminta bantuan, melakukan konsultasi dan tindakan lainnya," katanya.

Lukman menuturkan kemudian, untuk Gedung Perawatan Non Bedah dipakai untuk perawatan pasien non bedah yaitu jantung dan penyakit dalam.

"Di sini telah pula terdapat instalasi jantung terpadu yang digunakan bagi perawatan pasien jantung," katanya.

Selanjutnya, Gedung Melati yang merupakan gedung perawatan bagi pasien paru-paru.

"Pembangunan ini sejalan dengan kebutuhan dibukanya program pendidikan dokter spesialis paru di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung," ujarnya.

Lukman mengatakan untuk Gedung Bougenville atau Stroke Unit diperuntukan untuk pelayanan neurologi. 

"Di dalam gedung ini sedang dipersiapkan stroke unit yang merupakan pengembangan layanan sesuai dengan peran RSUDAM sebagai jejaring stroke nasional," katanya.

Lukman menjelaskan untuk Gedung Uro-Nefrologi diinisiasi oleh kebutuhan akan tindakan CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) atau cuci darah melalui perut.

"Yang merupakan salah satu strategi pemerintah pusat dan para spesialis untuk dapat meningkatkan cakupan pelayanan terhadap penderita gagal ginjal terminal," katanya.

Terakhir, Lukman menuturkan dilakukan juga revitalisasi instalasi rawat jalan RSUDAM.

"Dilakukan revitalisasi terhadap ruang tunggu dan eksterior gedung rawat jalan," katanya.(Adpim)

Tag: