Gubernur Arinal Djunaidi Canangkan 3 Sentra Industri Tapis dan Desa Wisata Kampung Tapis di Pringsewu

PRINGSEWU ----- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mencanangkan 3 Sentra Industri Kerajinan Tapis dan Desa Wisata Kampung Tapis Provinsi Lampung di Ledeng Pendem Pekon Lugusari, Kabupaten Pringsewu, Kamis (14/12/2022). 

Dari pencanangan ini diharapkan ada integrasi antara Desa Wisata dan Sentra Industri Kerajinan agar dapat lebih mempercepat pengembangan produk tapis. 

"Karena akses pasar akan terbuka lebih besar dari adanya wisatawan yang datang, lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan proses pembuatan tapis dapat menjadi atraksi wisata edukasi, terutama bagi anak-anak usia sekolah dan tentunya sangat menarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara," ujar Gubernur.

Selain Pekon Lugusari, di lokasi yang sama diresmikan juga Pekon Way Sindi, Kabupaten Pesisir Barat dan Pekon Margo Mulyo, Kabupaten Tanggamus sebagai Sentra Industri Kerajinan Tapis dan Desa Wisata Kampung Tapis di Provinsi Lampung. 

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal dan Ketua Dekranasda Pringsewu Rusdiana Adi. 

Gubernur Arinal mengatakan sulam tapis menjadi produk etnik yang bernilai ekonomi karena keindahannya dan melalui kreatifitas dan inovasi, sulam tapis dikembangkan menjadi berbagai jenis produk turunan seperti pakaian yang simpel, dekorasi rumah, tas wanita, hiasan, dan lainnya. 

"Para perajin sulam tapis di Provinsi Lampung juga semakin bersemangat dalam menghasilkan kain Tapis dan berbagai produk turunannya, karena dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga perajin," ujarnya. 

Menuruntya, saat ini pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung menjadi yang terbaik di Indonesia dan salah satu faktor penunjangnya adalah industri tapis. 

Ia berpesan bahwa menjadi kewajiban semua pihak untuk menjaga kelestarian wastra warisan budaya bagi masyarakat Lampung ini agar terus dicintai oleh generasi penerus. 

Gubernur Arinal berpendapat Desa Lugusari, Desa Sumber Mulyo dan Desa Way Sindi secara alami terbentuk menjadi sentra industri kerajinan tapis di Provinsi Lampung. 

Ia melanjutkan sentra ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai penyebab, baik dari sisi kebiasaan yang turun-temurun didukung adanya permintaan pasar yang besar dan berkelanjutan. 

Gubernur Arinal menekankan untuk potensi ketiga Desa tersebut sebagai sentra industri kerajinan tapis harus terus dikembangkan, melalui program  peningkatan  kualitas  dan diversifikasi produk, promosi dan perluasan akses pasar serta sinergi dengan program pengembangan Desa Wisata. 

Gubernur Arinal berpesan kepada Pemerintah Kabupaten untuk dapat lebih mengembangkan potensi-potensi lain yang dapat menjadi tambahan destinasi seperti wisata tanam padi, wisata sejarah seperti Ledeng Pendemini, wisata agro, wisata sungai, dan lain sebagainya sehingga menjadi paket wisata yang sangat menarik bagi para pengunjung dan wisatawan. 

Pada kesempatan itu, Bupati Pringsewu Adi Erlansyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Arinal yang telah mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/319/V.26/HK/2022 menetapkan Pekon Lugusari sebagai salah satu Sentra Industri Kerajinan Tapis dan Desa Wisata Kampung Tapis di Provinsi Lampung. 

Sebagai informasi, industri kerajinan Tapis di Pekon Lugusari yang saat ini memiliki 280 pengrajin sudah dimulai sejak tahun 1992 dan dipelopori oleh Sumarti. 

Pekon Lugusari juga saat ini telah memiliki galeri tapis yang diberi nama Lambang Sareng dan hasil produksi UMKM ini telah dipasarkan baik di dalam Provinsi Lampung maupun keluar Provinsi Lampung, walaupun dalam jumlah yang terbatas. 

Adi mengatakan selain Pekon Lugusari, di Kabupaten Pringsewu juga terdapat sentra tapis di Pekon Magakarya yang telah berlangsung lama dan turun temurun. 

Ia menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan bersama Dekranasda Pringsewu telah memfasilitasi beberapa pengerajin untuk mengikuti pelatihan pembuatan Tapis yang berkualitas mulai dari bahan, teknik pembuatan, desain, sampai dengan cara pemasarannya. 

Kegiatan pelatihan ini menggandeng Nola Marta seorang desainer yang concern terhadap kerajinan tapis dan telah membuka galeri tapis di Pulau Dewata Bali. 

"Melalui pelatihan tapis yang berjalan selama 1 tahun ini diharapkan ibu Nola Marta dapat menularkan ilmu dan keterampilannya kepada para pengrajin," pungkasnya. 

Adi juga mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung melalui perangkat daerah terkait dan Dekranasda Provinsi Lampung serta kolaborasi dengan berbagai pihak untuk kemajuan sentra industri kerajinan tapis dan Desa wisata kampung tapis Lugusari ke depan. 

Pada kesempatan itu juga, Gubernur Arinal dan Ibu Riana memberikan bantuan berupa alat penunjang usaha seperti mesin jahit, mesin tenun, etalase, desain kemasan dan lainnya. 

Bantuan tersebut diberikan kepada para pelaku IKM dan pengrajin tapis yang ada di 3 Kabupaten tersebut. 

Selain itu juga Gubernur Arinal bersama jajaran melakukan tebar benih ikan serta penanaman pohon di Bedungan Way Sekampung. 

Hal ini merupakan langkah dalam rangka menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar Bendungan Way Sekampung.(Adpim)

Tag: