Wujudkan Kejayaan Kopi Lampung, Gubernur Arinal Buka Festival Kopi Lambar dan Lakukan Peletakkan Batu Pertama Sekolah Kopi
LAMPUNG BARAT ---- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bergerak cepat mewujudkan kejayaan kopi Lampung. Usai mengikuti Rakor Gubernur Se-Sumatera di Bengkulu, Gubernur langsung terbang ke Festival Kopi Lampung Barat, di Kampung Kopi Rigis, Desa Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Selasa (9/7/2019).
Pada kesempatan itu, Gubernur membuka festival kopi di Lampung Barat.
Komitmen Gubernur Arinal dalam mengembangkan kopi ini mendapat respons masyarakat. Ribuan pengunjung yang hadir berharap Gubernur dapat memperbanyak investor kopi untuk kesejahteraan petani.
Menurut Gubernur, dirinya akan terus berkomitmen mewujudkan petani Lampung Berjaya.
"Saya sangat berkomitmen dalam mensejahterakan petani Lampung. Tahun depan saya akan mengembangkan kopi di Lampung, yang mana biasanya produksi kopi hanya kisaran 0,78 ton/hektar, ke depannya akan menjadi 4 ton/hektar. Dan ini akan saya terapkan di Lampung untuk kesejahteraan petani Lampung," ujar Arinal saat membuka festival itu.
Arinal menjelaskan bahwa produksi kopi Indonesia, khususnya di Lampung dapat mengalahkan produksi kopi vietnam.
"Pada kisaran 10-15 tahun lalu Vietnam belajar tentang kopi di Lampung, namun mereka sekarang bisa menghasilkan kopi 7 ton/hektar. Tapi belum tentu bisa segitu. Oleh karena itu, saya akan mulai mengembangkan bibit kopi Lampung menjadi 4 ton/hektar. Dan akan disebar di beberapa wilayah Lampung seperti Lampung Barat, Tanggamus dan Way Kanan," jelas Gubernur.
Gubernur Arinal menjelaskan penanaman kopi itu nantinya tidak harus ditanam di kawasan hutan, tetapi dapat ditanam dengan memanfaatkan lahan sendiri. "Insya Allah kopi kita nanti bisa berada di kawasan hutan rakyat, sehingga bisa diterapkan penggunaan teknologinya. Dan nanti bukan hanya kopi saja, tetapi coklat juga akan diterapkan yang produksinya mencapai 4 ton/hektar," jelasnya.
Untuk mewujudkan komitmennya, Gubernur Arinal akan menemui para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) pada bulan September 2019 mendatang ntuk membicarakan permasalahan kopi Lampung.
"Saya akan duduk bersama dengan para pengusaha untuk memikirkan terkait penyelesaian permasalahan kopi, mulai dari peningkatan kualitas dan kuantitas kopi, hingga harga kopi. Sehingga petani, pengusaha dan pemerintah daerah sama-sama mendapatkan keuntungan," jelas Arinal.
Dia juga menjelaskan bahwa dirinya telah mempersiapkan Industri Politeknik yang diperuntukkan peningkatan komoditi unggulan Lampung seperti kopi dan lainnya. "Dan untuk industri kopinya di Lampung Barat, sedangkan coklat di wilayah pesawaran," ujar Arinal.
Terkait dengan sekolah kopi, Gubernur Arinal berharap dapat terus berkembang dan meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat.
"Sekolah kopi juga diharapkan dapat menjaga kelestarian kopi lampung barat sebagai daerah sentra produksi kopi sehingga kopi tetap menjadi salah satu komoditi unggulan daerah," harap Gubernur.
Dalam acara ini, turut hadir Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Dia menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Gubernur Arinal terkait upaya peningkatan kopi sudah benar.
"Jadi harus ada kerjasama kuat antara petani, pengusaha dan pemerintah. Ketiga pilar inilah yang nantinya akan mengendalikan dan meningkatkan mutu, harga, produksinya. Jadi 3 pilar ini harus bersama untuk membangkitkan kopi Lampung," jelas Zulkifli.
Sementara itu, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, menjelaskan bahwa Gubernur Arinal sangat berkomitmen terhadap kesejahteraan dan kejayaan petani Lampung. "Usai mengikuti Rakor Gubernur Se-Sumatera, Gubernur Arinal langsung hadir ke festival ini sebagai wujud komitmennya dalam memberikan kejayaan bagi petani Lampung," jelas Parosil.
Parosil juga menjelaskan bahwa festival kopi lampung barat merupakan wujud komitmen pemkab lampung barat terhadap petani kopi. "Kegiatan ini sebagai promosi kopi robusta di Lampung Barat," jelas Parosil.
Parosil menjelaskan pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi dan harga kopi. "Tadi saya berbincang dengan Pak Gubernur Arinal, bahwasannya Pak Gubernur Arinal akan mengundang para petani, pengekspor kopi, dan pemerintah daerah dalam menyelesaikan masalah petani yaitu terkait produktivitas dan harga pasar kopi di Lampung.
Pada kesempatan yang sana, Kadis Perkebunan Lampung Barat Agus Tanto menjelaskan bahwa komoditas kopi robusta merupakan komoditi yang paling banyak diusahakan petani di Lampung Barat. Tercatat sekitar 53.000 Ha areal kopi merupakan kopi robusta. "Kegiatan festival kopi Lampung barat dilatarbelakangi oleh banyaknya komoditi kopi robusta yang digunakan oleh petani kopi Lampung Barat. Kopi robusta merupakan mata pencaharian petani Lampung Barat, oleh karena itu Pemkab Lampung Barat mengadakan kegiatan festival Kopi Lampung Barat." jelas Agus.
Kegiatan festival ini, jelas Agus, sebagai upaya dalam memperkenalkan kopi robusta sebagai produk unggulan kopi Lampung, meningkatkan mutu kopi robusta Lampung Barat, dan meningkatkan wisata edukasi kampung kopi. "Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada 9-10 Juli 2019. Dan akan diadakan berbagai kegiatan di antaranya bedah usaha bisnis kopi dan cafe, camping barista kopi, dan pasar kopi Lammpung Barat, serta jelajah kampung kopi rigis," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Kopi Nasional Anton Apriantono melantik Mukhlis Basri sebagai Ketua Dewan Kopi Lampung periode 2018-2022.
Selain itu, terdapat juga penandatanganan MoU kerjasama antara BI perwakilan Lampung dan Pemkab Lampung Barat Budiharto Setiawan. Serta MoU antara WakopWaw dan Pemkab Lampung Barat. Kerjasama ini sebagai upaya dalam peningkatan kualitas produk unggulan kopi robusta Lampung Barat.
Lanjut, terdapat juga penyerahan buku "Ngupi pay: karya Zulkarnain Zubairi kepada Gubernur Arinal Djunaidi dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Respons Positif Masyarakat
Komitmen Gubernur Arinal dalam mengembangkan kopi ini mendapat respons masyarakat, terutama petani. Acara ini dihadiri ribuan pengunjung yang terdiri dari penggiat kopi, pecinta kopi, penikmat kopi, petani kopi, unsur pemerintah daerah .
Mereka berbondong-bondong mengunjungi Festival.
Dalam kesempatan itu, para pengunjung disuguhkan minuman kopi yang diracik oleh para barista Lampung.
Awan, selaku penggiat Kopi di Lampung Barat menjelaskan festival ini untuk memperkenalkan kopi robusta Lampung Barat.
"Kegiatan festival ini merupakan momen penting dalam memperkenalkan kopi robusta. Dan diharapkan kegiatan ini dapat menarik para investor ke Lampung Barat sehingga dapat meningkatkan perekonomian para petani," jelas Awan.
Ia menjelaskan para penggiat kopi Lampung Barat juga terus memberikan masukan sistem budidaya kepada para petani kopi di Lampung Barat. "Yang kita tekankan kepada petani adalah pengolahan pasca panen. Karena selama ini pengolahan pasca panen kurang diperhatikan, terutama dari pemetikan kopi, di mana para petani masih mencampurkan kopi antara yang hijau, kuning, dan merah. Dan secara perlahan kami mengajak para petani untuk memilah kopi yang baik, sehingga dapat membuat kopi yang enak, dan berhujung pada meningkatnya pendapatan petani," ujar Awan.
Terkait perhatian Pemerintah Provinsi Lampung, Awan menuturkan bahwa Pemprov Lampung dan Pemda Lampung Barat selalu mensosialisasikan kegiatan kopi seperti penjemuran kopi dan pengolahan kopi. "Pemerintah juga sudah mulai mencari jalan seperti mengundang investor, yang berhujung pada peningkatkan perekonomian petani Lampung," jelasnya.
Penggiat kopi lainnya Prio menuturkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi festival kopi ini dan berharap menjadi agenda rutin.
"Agenda festival kopi ini harus menjadi agenda rutin karena kita adalah gudangnya kopi," jelas Prio.
Ia juga berharap kegiatan seperti ini jangan hanya di satu tempat, tetapi juga harus diadakan dari daerah lain, sehingga ekspose kopi robusta dapat sampai ke luar Lampung.
Prio berharap Pemerintah Provinsi Lampung, khususnya Pemkab Lampung Barat terus memberikan perhatian kepada petani kopi, bagaimana mendapatkan bibit dan pupuk yang bagus, bagaimana pengolahan, hingga ke pemasaran. "Saya berharap perhatian yang diberikan Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemkab Lampung Barat dapat terus ditingkatkan, mulai dari sosialisasi pemilahan, pengolahan, hingga ke pemasarannya," harapnya.
Sementara itu, Perwakilan AEKI DKI Jakarta, Desi menjelaskan bahwa event festival kopi Lampung Barat ini sangat baik dalam memperkenalkan kopi robusta Lampung ke kancah dunia. "Dengan adanya festival ini, diharapkan kopi robusta Lampung dapat terkenal hingga mancanegara," jelas Desi.
Ia juga berharap produktivitas kopi robusta dapat terus meningkat dan berharap adanya jalinan kerjasama antara AEKI dan Pemerintah Daerah terkait kopi robusta Lampung.
"Kami dari AEKI telah mengikuti berbagai event kopi internasional di berbagai benua dan negara seperti amerika, eropa, dan asia. Dan kami ingin memperkenalkan kopi Robusta Lampung Ke mancanegara," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Alfi selaku siswi SMA 1 Sekincau, Lampung barat, menuturkan senang dapat hadir di Festivasl itu. "Saya ini pecinta kopi. Saya senang bisa berkunjung kesini, karena begitu banyak kopi yang ada dsini. Dan saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan," ujarnya. (Humas Prov)