Rapat Lanjutan Penanggulangan Kekeringan, Gubernur Arinal Ajak Jajaran Terkait Berkolaborasi dan Siap Siaga Hadapi El Nino

BANDARLAMPUNG ----- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak Pemerintah Provinsi Lampung bersama Kabupaten/Kota dan instansi terkait  berkolaborasi dan siap siaga dalam menghadapi El Nino.

Hal itu diungkapkan Gubernur saat memimpin Rapat Lanjutan Penanggulangan Dampak Kekeringan Akibat El Nino di Provinsi Lampung di Aula Mahan Agung, Selasa (5/9/2023).

"Kita perjuangkan, kerja keras bersama instansi terkait Insya Allah Lampung siaga dan mampu mengendalikan sitauasi el nino ini," ujar Arinal.

Ia menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah untuk merespon fenomena ini.

Menurutnya, jangan sampai el nino akan berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian di Provinsi Lampung. 

"Karena Lampung sendiri sebagai lumbung pangan nasional dan juga memberikan kontribusi terhadap kebutuhan pangan daerah lainnya salah satunya DKI Jakarta sebesar 40 persen," katanya.

Arinal mengatakan kesiapan Lampung dalam penanganan dampak el nino seperti melakukan percepatan tanam dan optimalisasi lahan tadah hujan serta identifikasi permasalahan dan sumber daya air.

Kemudian, penggunaan bahan organik untuk memperbaiki struktur tanah, gropyokan dan pemanfaatan agens hayati untuk mengatasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang timbul akibat dampak kekeringan.

"Lalu mengurangi penggunaan pestisida, karena penggunaan pestisida yang berlebihan akan merusak biologi dan struktur kimia dan fisika tanah sehingga akan menyebabkan tanah lebih cepat mengalami kekeringan," katanya.

Dalam sarana pengendalian Dampak Perubahan Iklim (DPI), dilakukan pengadaan pompa air kepada kelompok tani dan wilayah yang membutuhkan.

"Dilakukan pula optimalisasi pemanfaatan sarana bantuan (sumur, pompa, biopori, embung, long storage) baik swadaya maupun bantuan," katanya.

Langkah selanjutnya, kata Arinal membantu dan mendorong petani di wilayah rawan agar mendaftar Asuransi Usaha Tani Petani (AUTP).

Pada tahun 2023 ini, Provinsi Lampung mendapatkan alokasi AUTP seluas 30.000 hektar yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota untuk mengantisipasi apabila petani mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan/kebanjiran.

"Dilakukan pula penyebarluasan informasi prakiraan iklim dan kewaspadaan terhadap bencana alam (kekeringan), agar timbul kewaspadaan terhadap bencana alam yang mungkin  terjadi terutama di daerah- daerah rawan bencana alam," ujarnya.

Arinal menyebutkan dalam menghadapi el nino ini juga, Provinsi Lampung ditargetkan tambah tanam padi pada periode Agustus - Oktober seluas 36.000 hektar yang tersebar di 10 Kabupaten.

"Agar kebutuhan pangan terjamin dan kecukupan," katanya.

Arinal menjelaskan Provinsi Lampung juga melakukan inovasi cadangan air di bagian barat Lampung sebagai kawasan hulu dengan kabupaten kawasan hilir dalam membantu pelestarian hutan serta implementasi resource sharing dan cost sharing Daerah Aliran Sungai (DAS) Sekampung.

"Ketahanan pangan Provinsi Lampung juga didukung melalui pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Way Sekampung dan Bendungan Margatiga, dengan manajemen air dari hulu sampai ke hilir yang memanfaatkan aliran Sungai Way Sekampung dan terintegrasi dengan Bendungan Batutegi. Bendungan multifungsi ini bertujuan untuk menambah tampungan air," ujarnya.(Adpim)