Rapat Kerja Badko HMI Sumbagsel, HMI Puji Gubernur Arinal sebagai Kader yang Berhasil Membangun Lampung

BANDAR LAMPUNG ----Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri Rapat Kerja Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumbagsel periode 2021-2023 di Aula LMPM Lampung, Minggu malam (6/2/2022).

Dalam Raker bertema "Optimalisasi Otonomi Daerah yang Strategis Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat" tersebut Gubernur Arinal mendapat pujian dari HMI Sumbagsel karena berhasil membangun Lampung.

“Melihat keberhasilan Kanda Arinal sebagai alumni dari HMI dalam memimpin Provinsi Lampung, menjadi motivasi aktivis dan keluarga besar HMI untuk lebih giat membesarkan nama HMI ke depan,” ujar Dede Irawan Ketum HMI Sumbagsel 2021-2023.

Dalam Raker ini, Gubernur Arinal sendiri menyampaikan rasa bangganya sebagai kader HMI, yang berhasil membangun Lampung dari 4 Pilar Pembangunan yaitu Pilar Ekonomi, Pilar Sosial, Pilar Hukum dan Pemerintahan, serta Pilar Lingkungan.

“Dalam upaya perwujudan kesejahteraan rakyat dimaksud, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Visi-Misi menuju Lampung Berjaya mengimplementasikan 4 Pilar Pembangunan yaitu Pilar Ekonomi, Pilar Sosial, Pilar Hukum dan Pemerintahan, serta Pilar Lingkungan. Pembangunan Pilar Ekonomi ditahun 2021 meskipun dihadapkan dengan pandemi covid 19, masih menunjukkan kinerja yang baik,” jelas Arinal.

Hal ini ditandai dengan indikator pertumbuhan ekonomi Lampung yang terus semakin membaik, sampai dengan Semester 1 Tahun 2021 ekonomi Lampung tumbuh positif dibandingkan dengan tahun 2020 yang tumbuh negatif 1,67%. 

Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II mencapai kondisi tertinggi sebesar 6,82% diatas capaian Nasional serta inflasi yang tetap terkendali pada rentang 3±1. 

Juga ditandai dengan Nilai Tukar Petani (NTP) yang mulai membaik pada bulan Desember 2021 sebesar 106,29. Kinerja pertumbuhan ekonomi Lampung tersebut didorong oleh beberapa faktor, antara lain: Pertama, Sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang terus berkinerja positif seperti produksi komoditas Kopi Lampung yang mencapai 115 ribu ton pada tahun 2021. 

“Saya sebagai 9 Gubernur Terbaik di Indonesia yang merupakan alumni HMI menilai  hal ini merupakan implementasi kinerja program-program pembangunan sesuai realisasi,” ujar Arinal.

Arinal menilai rapat kerja ini menjadi sangat esensial, karena merupakan gagasan dan konsen kerja bersama dalam perwujudan cita-cita luhur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Sebagaimana kita ketahui bahwa Otonomi Daerah yang dalam perjalanannya, sejak diberlakukan pada tahun 2001. Merupakan instrumen penting dalam agenda perubahan besar pada kehidupan kita berbangsa dan bernegara,” ujar Gubernur Arinal.

Arinal menambahkan, denyut cita-cita perubahan dimaksud, masih terasa hingga sekarang dan telah menyentuh pada semua aspek kehidupan bermasyarakat baik yang kaitannnya dengan upaya peningkatan pelayanan, menumbuhkan kemandirian daerah, pemberdayaan masyarakat maupun tata kelola pemerintahan yang secara normatif diatur dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 

“Perjalanan otonomi daerah bukanlah mulus tanpa hambatan. Pada praktiknya, terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan otonomi daerah. Di satu sisi telah menunjukkan beberapa dampak positif, misalnya memiliki ruang luas untuk mengembangkan yang membangun daerah dengan mengoptimalkan potensi yang ada, bertumbuhnya demokrasi pada tingkat lokal lewat pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan kepala desa secara langsung,” ujarnya.

Dampak positif lain addlah tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru (akibat pemekaran daerah), dan memperpendek rentang kendali, baik dalam pembangunan maupun pelayanan publik. 

Namun di sisi yang lain, otonomi daerah juga turut menyebabkan sejumlah dampak negatif, antara lain eksploitasi besar-besaran sumber daya alam (SDA) dengan tidak memperhatikan dampak dan keseimbangan lingkungan. (Adpim)

Tag: