Program Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Ujung Tombak Pembinaan Atlet Usia Dini
BANDAR LAMPUNG ----- Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam rangka meninjau pelaksanaan Program Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) sebagai ujung tombak pembinaan atlet usia dini, di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur, Bandarlampung, Kamis (22/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Jihan menyampaikan capaian, tantangan, serta kebutuhan strategis dalam pengembangan olahraga di tingkat daerah, termasuk pembinaan atlet usia dini, peningkatan infrastruktur, dan keberlanjutan dukungan terhadap atlet berprestasi.
Ia menilai pertemuan ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan sebagai ruang dialog terbuka dengan pembuat kebijakan pusat, guna memastikan bahwa daerah memiliki ruang dan sumber daya yang memadai untuk mendorong kemajuan olahraga prestasi.
“Sebuah kehormatan bagi kami tentunya, karena melalui kesempatan ini kami berharap dapat saling berbagi informasi tentang bagaimana kita semua bisa meningkatkan prestasi olahraga di Provinsi Lampung yang menjadi bagian penting dari pembangunan olahraga, dari cita-cita Indonesia maju dan Lampung maju ke depannya,” lanjutnya.
Wagub Jihan memaparkan data yang menunjukkan tren positif dalam pengembangan olahraga prestasi di Provinsi Lampung.
Seperti diketahui, dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir di Sumatera Utara dan Aceh, Lampung menempati posisi 10 besar nasional dimana pencapaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarahnya.
“Provinsi Lampung berhasil menempati posisi 10 besar dan ini adalah prestasi terbaik yang telah kami cerahkan selama Lampung berdiri,” tegasnya.
Sebanyak 365 atlet Lampung turut serta dalam ajang tersebut, menghasilkan 22 medali emas, 15 medali perak dan 30 medali perunggu.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Provinsi Lampung juga memberikan penghargaan finansial sebesar 300 juta rupiah untuk peraih medali emas, 150 juta rupiah untuk perak dan 75 juta rupiah untuk perunggu.
Di luar aspek pembinaan atlet, Wagub Jihan mengungkapkan bahwa Pemprov Lampung juga mulai memperkuat ekosistem olahraga dengan menghadirkan klub profesional ke daerah, yaitu salah satunya adalah penunjukan Lampung sebagai home base Bhayangkara FC, klub sepak bola yang berlaga di Liga 1.
“Ini merupakan kekuasaan sangat sekaligus peluang bagi kami untuk ke depan bisa mengembangkan sarana-prasarana khususnya yang bisa memfasilitasi para atlet yang ada di Bhayangkara FC itu berlatih dan juga berlagah di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Ia menambahkan kehadiran Bhayangkara FC di Lampung akan mendorong percepatan pembangunan fasilitas olahraga yang sesuai standar nasional, sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan sektor swasta dalam pengembangan industri olahraga di daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Jihan juga mengumumkan bahwa Provinsi Lampung bersama Provinsi Banten telah resmi mengajukan diri sebagai tuan rumah PON ke-22 pada tahun 2032.
“Untuk itu tentu persiapan dan segala sesuatunya tidak bisa serta merta singkat pada saat pelaksanaan, namun perlu disiapkan jauh-jauh hari, bahkan dimulai sejak hari ini,” ujarnya.
Ia berharap dukungan dari Komisi X DPR RI dan seluruh pemangku kepentingan pusat dapat membantu mewujudkan kesiapan Lampung sebagai tuan rumah.
Wagub Jihan menekankan bahwa olahraga tidak hanya menghasilkan prestasi, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pembangunan karakter, kesehatan, dan kualitas generasi muda Lampung.
“Melalui olahraga kita tidak hanya mencetak prestasi, tetapi juga menciptakan generasi yang sehat, lebih kuat, dan lebih berprestasi,” pungkasnya.
Ia berharap kunjungan kerja Komisi X DPR RI ini dapat memperkuat kerja sama pusat-daerah dalam membangun sistem olahraga nasional yang lebih terintegrasi, kompetitif dan mendukung pemerataan pembangunan di daerah.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Mahfudz Abdurrahman menyampaikan bahwa fokus utama kunjungan ini adalah meninjau secara langsung pelaksanaan PPLP sebagai salah satu ujung tombak dalam pembinaan atlet usia dini.
Dalam kunjungan tersebut, ia menyampaikan bahwa rombongan telah mengamati langsung kondisi asrama, fasilitas olahraga seperti tempat latihan panahan, dan berdialog dengan para pelatih serta atlet muda.
Mahfudz menegaskan pentingnya pembinaan atlet usia dini yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan, sesuai dengan mandat Undang-undang.
Mahfudz menilai Program PPLP dirasa strategis dalam menjaring serta membina bakat muda yang diharapkan dapat mengharumkan nama daerah maupun bangsa di tingkat nasional dan internasional, tanpa mengesampingkan penyelesaian pendidikan mereka hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Namun demikian, ia menyadari bahwa pembinaan olahraga pelajar masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, kekurangan pelatih profesional, serta integrasi kegiatan akademik dan olahraga yang belum optimal.
“Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, eksekutif, legislatif, serta seluruh pemangku kepentingan di bidang olahraga menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan pembinaan atlet secara menyeluruh,” ujarnya.
Dalam kunjungan ini, Komisi X DPR RI juga mendengarkan langsung aspirasi, capaian, tantangan, serta kebutuhan dari pelaksana program, pelatih, atlet, dan alumni PPLP.
Nantinya, suara dari daerah akan menjadi masukan berharga dalam penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran serta dalam memperjuangkan alokasi anggaran ke depan.
"Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi lintas sektor dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui generasi yang sehat, unggul dan berprestasi," pungkas Mahfudz.(Adpim)