Gubernur Arinal dan Pimpinan Redaksi Media Massa Samakan Visi Pembangunan Demi Wujudkan Rakyat Lampung Berjaya
BANDAR LAMPUNG -----Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Pimpinan Redaksi media massa di Provinsi Lampung menyamakan visi pembangunan demi mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya melalui pers yang berintegritas.
Hal itu dilaksanakan dalam pertemuan Gubernur dengan para pimpinan media massa, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (23/7/2019).
Dalam kesempatan itu, Gubernur minta pers bersikap seimbang dalam pemberitaaan dengan tidak hanya memberitakan hal buruk atau negatif, namun yang terpenting menyebarluaskan informasi yang benar bagi masyarakat terutama yang terkait dengan keberhasilan pembangunan yang telah dicapai Pemerintah Provinsi Lampung.
“Informasikan pembangunan untuk disampaikan kepada masyarakat Lampung, buat suasana sejuk, “ ujar Gubernur dalam pertemuan tersebut.
Gubernur memaparkan sejumlah program strategis yang sedang dilakukannya guna mewujudkan Lampung Berjaya.
Dalam masa kepemimpinannya yang belum genap dua bulan, Gubernur terus “berlari” agar visinya dalam Rakyat Lampung Berjaya segera terwujud.
Berkat usahanya menyakinkan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi, melalui menggunakan Anggaran Pedapatan dan Belanja Negara (APBN) sejumlah program strategis dari sektor pertanian, perkebunan, hingga infrstruktur akan akan dilakukan di Provinsi Lampung.
Adapun sejumlah program strategis tersebut antara lain menargetkan agar Lampung menjadi Lumbung Ternak Nasional, guna memenuhi kebutuhan konsumsi jangka pendek maupun pembibitan pada masa mendatang.
“Kami telah menemukan formulanya bagaimana memperbanyak ternak sapi yakni melalui breeding. Saya mendapatkan 1 ekor jantan dan 1 ekor betina yang beratnya mencapai 2 ton dari Kementerian Peternakan untuk bisa dikembangkan sebagai inseminasi buatan,” ungkap Arinal.
Selain menargetkan menjadi lumbung ternak nasional, Gubernur juga akan meningkatkan daya saing komoditas unggulan Lampung seperti kopi, coklat singkong dan udang akan ditingkatkan produksinya sehingga dapat diekspor.
Produksi kopi Lampung dari 0,78 ton/hektare akan ditingkatkan produksinya menjadi 4 ton/hektare. Secara tegas, Gubernur juga menekankan menghentikan impor kopi dari Vietnam. Saat ini vietnam dapat menghasilkan 7 ton/hekatre. Lampung belum bisa seperti itu, namun untuk mengejar produksi, Gubernur Arinal akan mengembangkan bibit kopi Lampung menjadi 4 ton/hektare.
“Penanaman kopi itu nantinya tidak harus ditanam di kawasan hutan, tetapi dapat ditanam dengan memanfaatkan lahan sendiri. Bukan hanya kopi, coklat juga ditingkatkan produksinya,” ujar Gubernur.
Gubernur juga akan berjuang mengatasi harga jual singkong yang semakin terpuruk dengan mencarikan solusinya. Misalnya, mengatasi murahnya harga singkong, dengan tidak mengizinkan singkong impor masuk Lampung.
"Singkong kita nomor satu, tapi kenapa harus impor. Pasti ada yang tidak benar. Impor singkong tidak boleh lagi terjadi,” tegasnya,
Sedangkan untuk mempendek mata rantai distribusi hasil pertanian, Gubernur akan membangun terminal agribisnis di wilayah selatan. Terminal ini akan menjadi pusat niaga hasil pertanian bukan hanya di Lampung tapi juga daerah Sumatera lainnya.
“Tempat ini multifungsi, Bukan hanya produksi, tetapi juga tempat pengemasan dan pemasaran, aka nada juga fasilitas cold storage,” tutur Arinal.
Gubernur juga mengungkapkan adanya revitalisasi Terminal Rajabasa yang ditargetkan akan rampung pada akhir November 2020. Sebanyak Rp40 miliar akan digulirkan Pemerintah Pusat untuk merevitalisasi terminal ini, termasuk membangun mal pelayanan publik. (Humas Prov)