Dalam Sidang Majelis Gereja Tahun 2019, Gubernur Ridho Berpesan Terus Jaga Keharmonisan Antarumat Beragama
BANDAR LAMPUNG ----- Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meminta suasana harmonis kehidupan beragama terus dijaga dan dipelihara agar tidak terjadi permasalahan atau konflik yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan.
Hal itu disampaikan Gubernur melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Hannibal, saat membuka sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Lampung tahun 2019, di Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS), Tanjung Karang, Pahoman, Jumat (22/2/2019).
"Masyarakat hidup rukun dalam gerak sosial, ekonomi, agama dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita juga dapat menyaksikan adanya beberapa orang yang berbeda agama, suku dan ras, hidup dalam satu keluarga," katanya.
Situasi yang harmonis ini, sambung Hannibal didukung dengan berupaya untuk terus menjaga dan memelihara keharmonisan agar tidak terjadi permasalahan atau konflik yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan.
"Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering dihadapkan dengan tantangan oleh oknum-oknum yang membeda-bedakan masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, mengaitkan perbedaan saat timbul permasalahan, serta membuat permasalahan demi kepentingan pribadi atau golongan," ujarnya.
Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, Hannibal mengapresiasi terselenggaranya sidang ini untuk memikirkan satu aspek penting dalam pembangunan daerah di Provinsi Lampung yang kita cintai ini, yakni pembangunan di bidang mental spiritual keagamaan khususnya dikalangan umat Kristiani di daerah Provinsi Lampung.
Hannibal juga mengatakan masyarakat daerah Lampung merupakan masyarakat majemuk, hal tersebut dapat disaksikan dengan hidupnya berbagai agama, suku, dan ras. Kemajemukan agama yang dianut oleh masyarakat ini telah membuktikan bahwa masyarakat plural telah hidup berdampingan di daerah ini.
Untuk itu, masih kata Hannibal sebagai masyarakat dalam satu kesatuan NKRI, harus tetap fokus pada asas Pancasila dan UUD 1945 bahwa kita adalah satu dalam perbedaan, dan berkewajiban untuk menghindari tindakan-tindakan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.
"Kita sadari, mengelola kemajemukan memang bukanlah perkara yang mudah. Di satu sisi, umat beragama sebagai salah satu komponen bangsa berusaha memelihara identitas dan aspirasinya. Pada sisi Iain, juga dituntut untuk memberi andil dalam rangka memelihara kerukunan dan keutuhan bangsa," katanya.
Dalam kaitan ini, diperlukan kedewasaan dan kebijaksanaan umat beragama, untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan kelompok dan kepentingan nasional. "Sehubungan dengan hal Ini pula, diperlukan kebijakan strategis yang dapat menciptakan dan memelihara kerukunan umat beragama, guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, damai, maju, sejahtera dan bersatu," ujarnya.
Mewakili Guberur Lampung, Hannibal berpesan kepada seluruh tokoh-tokoh agama yang ada di Provinsi Lampung, lebih khusus tokoh agama Kristen yang tergabung dalam PGIW Lampung, agar senantiasa menjaga kondisi daerah yang harmonis, damai dan tenteram serta bersama-sama dengan Pemerintah Daerah melakukan pembangunan di bidang keagamaan. "Saya yakin, cita-cita kita untuk mewujudkan masyarakat Lampung yang lebih sejahtera dapat segera terwujud," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum MPH PGIW Lampung, Christya Prihanto Poetro mengatakan hadirnya PGIW Lampung berharap agar gereja-gereja tetap terkonsolidasi untuk tetap bisa mengemban tugas sebagai gereja khususnya di wilayah Lampung atas berbagai dinamika sosial politik yang berkembang dimasyarakat.
"Diharapkan gereja-gereja tetap bisa membawa pesan perdamaian didalam segala situasi dan didalam dinamika yang ada karena kami mengemban tugas panggilan untuk masyarakat seluruh Indonesia agar hadir ditengah kemiskinan, dan juga konflik-konflik agar menghadirkan perdamaian dan mengurangi radikalisme," ujarnya.
Christya melanjutkan bahwa PGIW Lampung hadir agar bisa bersama-sama dengan masyarakat dan juga pemerintah serta umat beragama lainnya mewujudkan keadilan ditengah masyarakat.
"Agar didalam masyarakat juga tumbuh kecintaan terhadap lingkungan hidup dan ini kami mulai dari gereja, untuk itu gereja perlu mengkonsolidasikan dirinya dengan memberikan pesan-pesan yang menghadirkan kesejahteraan bagi semua khusunya di wilayah Lampung," katanya.
Sidang ini merupakan sidang MPL ke-3 dalam periode kerja PGIW Lampung 2016-2021 hasil Sidang Umum V PGIW Lampung. Tugas dari sidang MPL PGIW ini adalah menilai dan menerima informasi Majelis Pekerja Harian (MPH) PGIW Lampung bidang umum dan bidang keuangan, informasi pelaksanaan program tahun 2018, membahas dan memutuskan usulan-usulan program dan anggaran PGIW tahun 2019 yang diusulkan oleh MPH PGIW, memberikan tugas kepada MPH untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan menerima informasi dari BPP-PGIW dan MP PGIW. (Humas Prov Lampung)
Tag: M. Ridho Ficardo, Agama