Wagub Jihan Nurlela Hadiri Pelantikan Pengurus Kerukunan Masyarakat Batak Lampung Periode 2025–2030
BANDAR LAMPUNG ----- Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menghadiri pelantikan Pengurus Kerukunan Masyarakat Batak (Kerabat) Lampung Periode 2025–2030 yang dirangkaikan dengan Pagelaran Seni dan Budaya di Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, Selasa (13/5/2025).
Berdasarkan dengan Surat Keputusan (SK) Nomor 001/SK/Kerabat.Lpg/III.2025, Donald Harris Sihotang kembali dilantik sebagai Ketua Umum Kerabat Lampung periode 2025-2030.
Dalam sambutannya, Wagub Jihan menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus baru Kerabat Lampung, seraya berharap agar amanah yang diemban dapat dijalankan dengan semangat gotong royong, kekompakan, dan kekeluargaan.
“Momentum hari ini bukan sekadar pelantikan, bukan hanya seremoni. Ini adalah penegasan bahwa Lampung adalah rumah bersama. Provinsi ini adalah miniatur Indonesia, di mana berbagai suku bangsa hidup berdampingan dengan damai,” ujarnya.
Ia juga menyoroti peran penting masyarakat Batak yang mencapai kurang lebih 1.000 orang dan hanya 0,69% dari jumlah penduduk Lampung, telah memberikan kontribusi besar di berbagai bidang, mulai dari pembangunan, ekonomi, sosial, hingga kebudayaan.
“Orang Batak kalau bicara soal persaudaraan, kuatnya luar biasa. Seperti pohon jior di tanah Tapanuli, akarnya menancap dalam, daunnya melambai ke mana-mana tapi tetap satu batang,” ungkapnya.
Wagub Jihan juga mengingatkan akan pentingnya menjaga persatuan di tengah tantangan zaman, seperti disintegrasi sosial, prasangka antarkelompok, dan tantangan pelestarian budaya di era digital.
Ia mengatakan bahwa Kerabat Lampung, sebagaimana visi mulianya, adalah wadah untuk memelihara dan menumbuhkan persaudaraan antar warga suku bangsa tanpa membedakan agama dan golongan, serta turut menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat
Menurutnya, nilai-nilai ini sangat sejalan dengan filosofi masyarakat Lampung, yaitu Piil Pesenggiri yang menjunjung tinggi kehormatan dan rasa saling menghormati dalam keberagaman.
Wagub Jihan juga menyambut baik inisiatif Kerabat Lampung dalam menghidupkan kembali pagelaran budaya sebagai bagian dari upaya memperkuat identitas lokal serta meningkatkan sektor pariwisata.
"Jika budaya dipadukan dengan keindahan pariwisata Lampung, maka akan menjadi magnet tersendiri yang mampu menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri. Ini bisa menjadi pengungkit ekonomi daerah," tambahnya.
Ia berharap, Kerabat Lampung mampu menjadi simbol persatuan antar suku dan etnis dalam mendukung visi Lampung Maju Menuju Indonesia Emas.
“Budaya bukan hanya warisan masa lalu, tapi suluh penerang masa depan. Kalau budaya diibaratkan musik, kita tidak harus menyanyikan nada yang sama, tapi harus tetap dalam satu irama,” pungkasnya.
Donald Harris Sihotang dalam sambutannya mengatakan bahwa peserta yang hadir dalam pelantikan tersebut dari beragam latar belakang etnis menjadi bukti bahwa Provinsi Lampung adalah rumah yang penuh dengan semangat kebersamaan toleransi dan kekayaan budaya.
Ia mengungkapkan bahwa Kerabat dibentuk sehingga dapat menjadi rumah bagi masyarakat batak dari berbagai latar belakang, lintas marga, lintas profesi dan lintas generasi.
"Rumah ini tidak hanya membangun solidaritas internal tetapi juga menjaga harmoni dengan seluruh etnis dan budaya di Provinsi Lampung. Kami percaya menjaga budaya adalah bentuk menjaga jati diri," ujarnya..
Donald menjelaskan bahwa falsafah hidup masyarakat Batak adalah Dalihan Na Tolu atau tungku berkaki tiga adalah sebuah sistem nilai yang mendasari hubungan kekerabatan dan interaksi sosial mereka.
Ia menjabarkan tungku berkaki tiga melambangkan tiga pilar utama, yaitu Somba Marhula-hula, menghormati keluarga pihak perempuan yang memberi istri, Manat Mardongan Tubu berhati-hati dan saling menghormati dengan sesama marga dan Elek Marboru Mengasihi dan mengayomi pihak keluarga penerima istri.
Donald berpendapat Dalihan bukan hanya sekedar struktur adat tetapi juga sistem nilai sosial yang mengajarkan untuk hidup saling menghargai, saling menjaga dan saling menguatkan dalam keberagaman tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan budaya.
"Keberagaman bukan ancaman tetapi berkah bukan perpecahan tetapi kekuatan. Mari kita bersama-sama membangun Provinsi lampung yang rukun damai dan sejahtera dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.
Donald juga sangat mengapresiasi langkah strategis pemerintah Provinsi Lampung dalam merawat keberagaman dan mendorong harmoni sosial.
"Kedepan izinkan kami untuk mengusulkan gagasan festival budaya nusantara tahunan yang melibatkan seluruh budaya yang ada di Lampung. Festival ini bukan hanya panggung seni saja melainkan wadah silaturahmi serta menjaga budaya di tengah zaman yang terus berubah," pungkasnya.(Adpim)
Tag: