Sekdaprov Fahrizal Darminto Buka FGD tentang Solusi dan Antisipasi Insiden Kebocoran Pipa Minyak di Provinsi Lampung

BANDARLAMPUNG ----- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, membuka acara Focus Group Discussion (FGD) tentang solusi dan antisipasi kebocoran pipa minyak di Provinsi Lampung.

FGD mengusung tema Penyelesaian Kondisi Tanggap Darurat dan Kegiatan Pembersihan Ceceran Minyak di Provinsi Lampung, yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Sheraton, Bandar Lampung, Rabu (21/9/2022).

Melalui FGD tersebut, jelas Sekdaprov Fahrizal, diharapkan mampu menghasilkan suatu rumusan atau solusi dalam menyelesaikan kondisi tanggap darurat dan pembersihan ceceran minyak di Provinsi Lampung. Sehingga hal ini tidak terjadi lagi.

Sekdaprov Fahrizal menjelaskan bahwa telah terjadi dua kali insiden kebocoran pipa minyak milik PT. PHE OSES yaitu  tanggal 6 September 2021 dengan area yang tersebar pada lima Kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus dan Pesisir Barat. Dan pada 4 Juli 2022 dengan lokasi terdampak di Pesisir Pantai Kabupaten Lampung Timur.
"FGD ini merupakan komitmen kita. Ini sudah terjadi dua kali, dan bagaimana agar ini tidak terjadi lagi kedepannya," ujar Sekdaprov Fahrizal.

Dalam penanggulangan dampak ini, lanjut Sekdaprov Fahrizal, bahwasannya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta agar kita tidak hanya melakukan bersih-bersih saja, tetapi juga melakukan pengamatan atau riset lebih mendalam. "Bisa jadi limbah yang kasat mata sudah di bersihkan, tetapi masih ada dampak mitiga yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan," ujarnya.

Kemudian, Lanjut Sekdaprov Fahrizal, perlu melakukan upaya kemitraan partnership dengan komponen terkait agar kita dapat melakukan kerja bersama sesuai kapasitas masing-masing.

Ia juga meminta Pihak Pertamina untuk memperbaiki sistem yang ada baik infrastruktur maupun managemen. Serta membangun komunikasi yang lebih efektif kepada publik dan masyarakat untuk mengembalikan publik trust.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 KLHK, Haruki Agustina, berharap melalui FGD ini dapat membawa keberkahan dan solusi terbaik terhadap permasalahan yang terjadi. 

Ia menjelaskan bahwasanya FGD yang diselenggarakan ini merupakan salah satu bentuk pengawalan yang terus dilakukan oleh Pemerintah dalam upaya penanggulangan permasalahan pencemaran yang sedang terjadi.
  
Dalam kesempatan itu, GM PHE OSES, Antonius Dwi Arianto dalam sambutannya mengatakan FGD tersebut akan terfokus pada penyelesaian penanggulangan hingga tindak lanjutnya.
“Focus Group Discussion ini akan fokus pada pemaparan terkait penyelesaian penanggulangan sampai pada tindak lanjutnya,” ujar Antonius. (Adpim)

Tag: