Musrenbang Pertanian 2022, Gubernur Arinal Ajak Rumuskan Strategi dan Prioritas Program untuk Mewujudkan Visi Rakyat Lampung Berjaya

LAMPUNG SELATAN --- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pertanian Sub Sektor Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Tahun 2022, di PKK Agro Park Lampung Selatan, Rabu (30/03/2022). 

Dalam acara yang disaksikan secara virtual oleh Biro Perencanaan Kementerian Pertanian ini, Gubernur Arinal berharap musrenbang dapat merumuskan strategi kebijakan dan prioritas program dalam upaya mewujudkan visi Provinsi Lampung yaitu Rakyat Lampung Berjaya.  

Tema musrenbang sendiri membahas upaya memperkuat pertanian maju, mandiri dan modern untuk pemulihan ekonomi guna mewujudkan Lampung Berjaya.

Musrenbangtan ini merupakan langkah awal proses perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Lampung untuk program/kegiatan Tahun 2023. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi menjelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)  Provinsi Lampung Tahun 2005-2025,  telah diamanatkan untuk mewujudkan kemandirian produksi pangan. Provinsi Lampung, akan terus mendorong peningkatan produksi, mutu dan daya saing produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

Menurut Kurnardi, Provinsi Lampung memiliki banyak keunggulan komparatif baik secara geostrategis, demografis, dan kekayaan alam. Keunggulan ini harus dapat dimanfaatkan secara baik dan dioptimalkan menjadi keunggulan kompetitif untuk kesejahteraan masyarakat Lampung.

"Untuk terus meningkatkan produksi hasil pertanian dan kesejahteraan petani, Provinsi Lampung mengimplementasikan Program Kartu Petani Berjaya (KPB), Program ini bertujuan untuk membantu para petani dalam mengatasi kebutuhan sarana produksi, akses keuangan, pembinaan manajemen usaha dan teknologi, penanganan panen dan pascapanen, pemasaran hasil, jaminan sosial dan beasiswa pendidikan bagi anak petani berprestasi yang akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Bidang Pertanian," ujar Kusnardi.

Berdasarkan data BPS Triwulan IV Tahun 2021, Perekonomian Provinsi Lampung masih didominasi oleh lapangan usaha sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)  sebesar 28,39 persen. 

Pada Desember 2021 NTP Provinsi Lampung sebesar 106,29 mengalami kenaikan 0,99% dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya. 
Peningkatan NTP tersebut disebabkan kenaikan indeks harga hasil produk pertanian yang lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga barang dan jasa yang diskumsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal, selain itu juga dipengaruhi oleh naiknya NTP dibeberapa subsektor pertanian, yaitu subsektor hortikultura 4,8%, perkebunan rakyat 2,18%, peternakan 0,68%, perikanan tangkap 1,83%.

Dalam rangka upaya menekan laju impor dan stabilisasi harga kedelai, Kementerian Pertanian akan melakukan terobosan pengembangan kedelai seluas 50.000 ha di Provinsi Lampung yang tersebar di 15 kabupaten/kota dengan memanfaatkan lahan di kawasan PTPN VII, Inhutani V, perkebunan swasta dan lahan non produktif lainnya.

Berdasarkan rilis Angka Tetap Badan Pusat Statistik (BPS) RI tahun 2020, produksi padi Lampung sebesar 2,65 juta ton GKG atau meningkat hingga 22,47% dibanding produksi padi tahun 2019 (2,16 juta ton GKG) dan menempati peringkat ke-6 Nasional.

"Di tengah lesunya perekonomian akibat dampak Covid 19, kita masih bisa berbangga dan tetap optimis dalam rangka pemulihan ekonomi daerah, bahwasanya kita masih mampu menunjukkan keberhasilan pembangunan terutama di sektor pertanian," tambah Kusnardi.

Pada tahun 2021, produksi padi secara nasional mengalami penurunan 0,43%, sedangkan sedangkan untuk Provinsi Lampung penurunan sebesar 6,22% ; produksi padi 2020 sebesar 2.650.290 ton GKG  – produksi padi 2021 sebesar 2.485.453 ton GKG (Berita Resmi Statistik, 1 Maret 2022). 

"Ini menjadi pemicu bagi kita bersama untuk bekerja lebih giat lagi demi mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan", ujar Kusnardi.

Perkiraan Produksi Jagung di Provinsi Lampung tahun 2021 sebesar 2.974.796 ton, meningkat 2,71% dibanding produksi jagung tahun 2020, sedangkan poduksi ubikayu sebesar 5.995.206 ton, meningkat 2,54% jika dibandingkan produksi ubikayu tahun 2020.

Untuk sub sektor Hortikultura Provinsi Lampung produksi komoditas unggulan terjadi tren peningkatan selama beberapa tahun terakhir, diantaranya bawang merah 12,74%,  cabe besar 4,45%, Nenas 11,23% dan manggis 93,26%.

"Hal tersebut dicapai dengan adanya dukungan Program dan Kegiatan yang berasal dari APBD Provinsi Lampung dan APBN Kementerian Pertanian RI, program dan kegiatan yang selama beberapa tahun ini telah kita laksanakan dengan baik melalui kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten bersama-sama dengan penyuluh, BPTP, BPP, Perbankan, tokoh masyarakat, organisasi pertanian seperti KTNA,  masyarakat (petani), serta instansi terkait lainnya," tambah Kusnardi.

Dengan capaian-capaian tersebut Kusnardi mengapresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras khususnya jajaran lingkup ketahanan pangan, tanaman pangan dan hortikultura baik di Pusat, Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.

"Pada kesempatan Musrenbangtan ini, saya harapkan kita semua dapat lebih serius mengidentifikasi permasalahan dan upaya pemecahannya, memanfaatkan peluang sertalebih fokus dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun-tahun mendatang secara lebih konkrit," tegas Kusnardi.

Dia berharap musrenbang dapat memberikan kontribusi dan lebih berdaya ungkit dalam upaya mewujudkan  Kedaulatan Pangan menuju Pertanian Maju, Mandiri dan Modern yang sejalan dengan Visi  Provinsi Lampung.

Kegiatan Musrenbangtan dilanjutkan dengan pemaparan dari Kementerian Pertanian RI dan dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab. (Adpim)

Tag: