Gubernur Mirza Lakukan Uji Coba Bantuan Mesin Pengering Padi dan Jagung Berkapasitas 20 Ton untuk Petani di Natar Lampung Selatan
LAMPUNG SELATAN -- Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal melakukan uji coba alat pengering gabah dan jagung (Dryer Rice Milling Unit/DRMU) berkapasitas 20 ton yang rencananya akan diserahkan untuk petani yang bernaung dalam Koperasi Pertanian Serbajadi Sukses Bersama di Desa Bandarrejo, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Jumat (16/5/2025).
Gubernur Mirza juga meninjau gudang penggilingan dan penyimpanan milik koperasi guna memastikan kesiapan fasilitas penunjang hilirisasi pertanian.
Rencana pemberian bantuan tersebut karena Gubernur Mirza melihat masih banyak petani yang belum merasakan hasil panen secara optimal akibat keterbatasan fasilitas pengeringan pasca panen. Kondisi gabah dan jagung yang belum kering mengakibatkan produk menjadi cepat rusak dan terpaksa dijual dengan harga yang rendah, kondisi ini seringkali dimanfaatkan oleh para tengkulak.
"Dengan keberadaan dryer ini, petani akan memiliki kemampuan untuk menyimpan hasil panen mereka lebih lama. Hal ini akan meningkatkan posisi tawar petani kepada pedagang, pengumpul, bahkan industri pengolahan," jelasnya.
Gubernur Mirza mengungkapkan bahwa Provinsi Lampung saat ini membutuhkan setidaknya 500 unit dryer berkapasitas 20 ton untuk dapat mengimbangi volume produksi gabah dan jagung di Lampung.
Ke depan, Pemerintah Provinsi Lampung juga telah merencanakan pembangunan silo atau gudang penyimpanan modern. Langkah strategis ini merupakan bagian integral dari upaya hilirisasi pertanian berbasis industri di wilayah pedesaan.
"Nantinya, jika infrastruktur silo sudah tersedia, Lampung pada tahun 2028 akan mampu melakukan hilirisasi jagung berbasis industri. Kita akan memproduksi konsentrat atau tepung jagung di tingkat desa dan kecamatan, serta mengembangkan produksi tepung ikan. Langkah ini diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan petani hingga berkali-kali lipat," ungkapnya.
Gubernur Mirza juga mengajak Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk bersinergi dalam mempercepat implementasi program hilirisasi. Mengingat Lampung Selatan merupakan wilayah lumbung gabah terbesar di Provinsi Lampung, peran strategisnya dinilai sangat vital dalam menjaga stabilitas harga dan produksi pangan.
Gubernur Mirza berharap bahwa langkah hilirisasi yang dilakukan secara inklusif dan masif ini akan menciptakan ekosistem bisnis baru yang kondusif di sektor pertanian serta mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung secara signifikan. Pada akhirnya, upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani serta seluruh masyarakat Lampung.
"Jika upaya hilirisasi ini dapat diimplementasikan secara masif di seluruh Provinsi Lampung, maka sesuai dengan harapan Bapak Presiden Prabowo, pertumbuhan ekonomi Lampung akan mencapai angka 8 persen," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Lampung terus memacu program hilirisasi pertanian sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung swasembada pangan nasional.
Produksi gabah padi Lampung saat ini menduduki peringkat lima nasional, sementara untuk produksi jagung berada di posisi ketiga. Dari kedua komoditas ini, ada sekitar 1,5 juta petani yang menggantungkan kehidupannya, di sektor pertanian ini. (Adpim)