Akomodir Visi dan misi Gubernur terpilih, Pemprov Bahas Rancangan RPJMD 2019 - 2024 tentang Pengembangan Sektor Industri Pengolahan
BANDAR LAMPUNG---Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Lampung, Kamis (18/4/2019).
FGD tersebut selain menjaring masukan tentang rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2024 juga mengakomodasi visi dan misi Gubernur Terpilih.
"Diamanatkan bahwa perlu melakukan proses-proses penjaringan pendapat dari berbagai stakeholder untuk kita sempurnakan dan memberikan masukan konsep dari RPJMD tersebut. Ini juga harus kita akomodir terkait dengan visi misi dari Gubernur terpilih ke depan terkait dengan sektor industri," ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat saat membuka FGD tersebut.
FGD yang bertema "Mengembangkan Industri Pengolahan Sebagai Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Provinsi Lampung" ini diharapkan memberikan masukan berharga pengembangan sektor industri, terutama industri pengolahan.
Menurut Taufik, sampai tahun 2018, dari struktur ekonomi Provinsi Lampung kontribusi sektor industri khususnya industri pengolahan sebesar 19,44 persen dari total PDRB Provinsi Lampung. "Dalam catatan kita selama beberapa tahun ini memang sektor industri pengolahan ini menunjukkan pertumbuhan yang relatif tinggi, untuk tahun 2018 tercatat sebesar 9,08 persen. Ini yang menjadi harapan kita agar sektor ini terus bisa kita tingkatkan paling tidak kita pertahankan pertumbuhannya Industri pengolahan harus kita kembangkan," katanya.
Taufik menuturkan Kabupaten/Kota juga telah juga memiliki industri rakyat atau Sentra Industri Kecil Menengah (SIKIM) yang diharapkan bisa terus dikembangkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pertumbuhan dari sektor industri pengolahan.
"Kami mendorong Kabupaten/Kota mengembangkan kawasan SIKIM termasuk juga kawasan pendukung industri yang perlu disinergikan dengan Kabupaten/Kota. Tinggal bagaimana nanti dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bisa menciptakan pasarnya kerjasama dengan banyak pihak," ujarnya.
Taufik meminta adanya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam sektor industri. Saat ini, Pemprov Lampung menyiapkan lahan seluas minimal 10 Ha di Kawasan Kota Baru, Lampung Selatan untuk rencana pembangunan Politeknik Industri Agro dalam rangka pemenuhan kebutuhan SDM, Industri yang berbasis kompetensi pada saat ini dan yang akan datang.
"Apa saja yang bisa kita hasilkan dengan lompatan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, di sisi lain penyembangan kompetensi sumber daya manusianya juga harus kita lakukan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Mulyadi Irsan mengatakan industri sebagai prime mover (penggerak utama) ekonomi di Provinsi Lampung, dalam pengembangan sektor tersebut terutama industri pengolahan, dengan melakukan lokus dan fokus.
Lokus atau menempatkan komoditas unggulan di 9 pengembangan kawasan industri. "Bagaimana menetapkan fokus komoditi apa dan berbicara lokus yakni dimana saja di 9 pengembangan Kawasan Industri di Provinsi Lampung.
"Selain itu, melakukan sinergitas dengan Kabupaten/Kota yang berada pada kawasan industri tersebut dengan fokus terhadap suatu komoditi," ujar Mulyadi.
Menurut Mulyadi, dibutuhkan SDM dan SDA serta sarana infrastruktur untuk menunjang pengembangan kawasan industri. "Lampung diuntungkan dengan memiliki jalan tol dan memiliki pelabuhan nasional. Apa yang harus kita lakukan sehingga 9 Kawasan Industri itu berkembang dan mengundang investor untuk masuk ke Lampung, serta kebijakan fiskal dan non fiskal apa yang bisa diberikan oleh pemerintah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Fahrizal Darminto mengatakan bahwa dalam melakukan pengembangan industri harus dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap apa yang dibutuhkan oleh pangsa pasar.
"Kita harus melihat potensi pasar dengan melakukan analisis. Pasar butuh apa yang bisa di produksi di Lampung," ujarnya. (Humas Prov Lampung)
Tag: Industri Pengolahan